Sistem dan Prinsip Kerja Fire Hydrant



Beberapa hal yang harus diketahui oleh setiap orang dalam lingkungan kerja perusahaan, pabrik, sekolah, mall, dan tempat lainnya yang memasang sistem fire hydarnt harus mengetahui ancaman apa yang dapat memicu terjadinya kebakaran. Fire hydrant merupakan sistem untuk perlindungan terhadap kebakaran menggunakan media air, pipa hydrant secara umum hampir mirip dengan sistem pipa air pada rumahan untuk mengalirkan air. Tetapi dalam perbedaannya prinsip kerja fire hydrant yang membedakan dari pompa air biasa adalah pompa khusus fire hydrant yang digunakan serta komponen yang digunakan untuk merancang fire hydrant sistem. Sistem hydrant terdiri dari beberapa alat yang dirangkai untuk membantu pemadam kebakaran dalam memadamkan api. Dalam definisi lain, sistem hydrant adalah sistem yang menyuplai air dengan pompa hydrant yang tekanan dan laju aliran yang cukup untuk mendistribusikan air melalui pipa ke bangunan yang diletakan secara strategis dan dilengkapi dengan beberapa valve menuju tujuan pemadaman kebakaran.


Komponen Prinsip Kerja Sistem Hydrant
1. Tempat Penyimpanan Air (Tandon/ reservoir)
Dengan adanya tendon air dimaksudkan untuk memberikan pasukan air yang cukup untuk digunakan dalam keperluan fire hydrant system dapat berjalan. Pasokan air untuk sistem fire hydrant dapat berasal dari sumber air seperti penyediaan air statis seperti tangki atau bendungan. Penyimpanan air juga harus mencakup  pengisian otomatis ( air tambahan) yang kemungkinan berkurang akibat penguapan, kebocoran, pengujian periodik, dll. Kapasitas atau volume pasokan air atau penyimpanan juga harus diperhitungkan sebagai bagian dari hidrolik analisis.

2. Sistem Pompa Hydrant
Dalam beberapa situasi di mana analisis hidrolik telah menetapkan bahwa pasokan air tidak cukup untuk kebutuhan bangunan, satu atau lebih Booster Pumpset mungkin diperlukan. Sebuah Pumpset dapat terdiri dari kombinasi yang meliputi diesel pump, electrical pump, dan jockey pump. Diesel ini untuk mempercepat pasokan air  ke fire hydrant pillar.

3. Sistem Distribusi Aliran Air (pipa hydrant)
Untuk mengarahkan air dari titik asal (supply) ke tujuan (hydrant valve) memerlukan serangkaian pipa sebagai pendistribusi dengan ukuran yang  telah ditentukan. Sistem distribusi aliran air ini meliput pipa hydrant untuk mendistribusikan air dari tandon air yang didorong dengan fire hydrant pump. Dibutuhkan waktu minimal 30 menit untuk memasok air ke fire hydrant supaya siap digunakan ketika mobil pemadam api datang.

4. Sistem Pemancar Air
Serangkaian alat ini berfungsi menyediakan titik-titik  untuk pemadam kebakaran dalam menyediakan air tambahan untuk sistem fire hydrant jika berada dalam keadaan darurat. Sistem ini meliputi fire hose yang sudah terkoneksi dengan fire hose coupling mengalirkan dari fire hydrant. Kemudian di tambah dengan nozzle untuk memaksimalkan pancaran ke titik api. Atau dengan menggunakan Water Monitor untuk memancarkan ke sumber titik api.

Pengecekan dan Maintenance atau Pemeliharaan Sistem Fire Hydrant
Supaya prinsip kerja fire hydrant tetap dapat bekerja secara maksimal harus di lakukan pengecekan dan maintenance minimal satu tahun sekali. Tes dan survei untuk memastikan bahwa alat-alat masih dalam keadaan baik untuk memenuhi tujuan utamanya yaitu keselamatan dalam memadamkan kebakaran.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pentingnya Cable Gland

Perbedaan Freezer dan Chiller yang Perlu Kamu Ketahui

Manfaat dan Kegunaan Sarung Kursi